Diskripsi
Tercapainya Kesejahteraan masyarakat ditandai dengan meningkatnya kualitas sumber daya manusia, kualitas kesehatan untuk memperpanjang hidup dan meningkatnya pendapatan masyarakat yang berpengaruh peningkatkan daya beli masyarakat.
Dari indikator kesejahteraan tersebut peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan fundamental.
Dalam era globalisasi untuk menyamakan kualitas pendidikan yang setara dengan skala internasional, mau-tidak mau Indonesia harus mengikuti agar tidak ketinggalan dengan Negara lain. Indonesia untuk meningkatkan mutu pendidikan saat ini dengan sistim kompetensi, konsekuensinya adalah standar nilai kelulusan semakin tinggi.
Kurang bijaksana apabila kita di Banyuwangi, melaksanakan program kompetensi pendidikan untuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia banyuwangi tanpa meningkatkan juga sarana dan prasarana pendidikan tersebut.

Identifikasi Permasalahan
Di masyarakat sering kita dengar keluhan tentang mahalnya harga buku pelajaran, sulitnya mencari buku pelajaran yang telah disyaratkan oleh masing-masing sekolah di pasaran. Yang ujungnnya ternyata adalah siswa harus membeli buku pelajaran yang telah disyaratkan sekolah ke guru atau sekolah tersebut. Sebenarnya masyarakat telah mengkritisi permasalahan yang berkembang ,hal ini sering kita mendengar di warung-warung, perkumpulan arisan dan sebagainya, bahwa mereka mengetahui adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS ), tetapi kenapa sudah ada Dana BOS, buku pelajaran masih membeli, kenapa buku harus dari penerbit A,B danC ? padahal Standard kurikulum seluruh Indonesia sama. Di perkotaan distribusi buku pelajaran relatif baik, tetapi diperdesaan sangat jauh.dari memenuhi syarat..
Kita harus jujur mengakui, kesenjangan yang terjadi didesa dan kota selama ini masih besar. Bagi sekolah-sekolah yang berada di daerah perkotaan yang sudah demikian akrab dan mudah dalam mengakses internet, kehadiran BSE jelas akan memberikan dampak positif dalam mendukung kegiatan pembelajaran. Di bawah bimbingan guru, para siswa bisa diajak bersama-sama untuk mempelajari buku secara online, membahas dan mendalaminya secara bersama-sama, melakukan diskusi secara dialogis dan interaktif, sehingga atmosfer pembelajaran pun menjadi lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Namun, bagaimana halnya dengan sekolah-sekolah pinggiran yang masih jauh dari sentuhan internet? Jangankan koneksi internet, perangkat komputer saja masih banyak yang belum memilikinya. Sekolah-sekolah pinggiran semacam itulah yang perlu mendapatkan perhatian dan subsidi lebih optimal untuk mengatasi lebarnya kesenjangan desa-kota.dan memberi bantuan buku murah untuk mengurangi biaya pendidikan..

Alternatif Solusi
Sejak awal tahun 2008 Depdiknas telah meluncurkan Buku Sekolah Elektronik di situs http//bsa.depdiknas.go.id, terdapat dua fasilitas didalam website tersebut yaitu Download (Dapat diunduh) dan baca online.Website tersebut berisi buku pelajaran elektronik gratis yang berisi buku paket pelajar mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Menurut Mendiknas Bambang sudibyo, masyarakat luas dapat mengakses secara gratis buku dalam bentuk elektronik atau ebook melalui website Depdiknas (http//bse.depdiknas.go.id). Guru, murid, pemerintah daerah, ataupun pengusaha diperkenankan untuk mengunduh, meng-copy, mencetak, menggandakan, bahkan sampai memperdagangkannya. Buku yang diterbitkan secara online tersebut, menurut Mendiknas, merupakan buku-buku yang telah dibeli hak ciptanya oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) yang telah dinilai kelayakannya oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Pemerintah menargetkan untuk membeli sebanyak mungkin hak cipta buku pada tahun mendatang. Di tengah wacana pembelajaran elektronik yang kini tengah hangat diperbincangkan, langkah Depdiknas lewat BSE-nya memang bisa dibilang sebagai terobosan yang jitu dan visioner. Melalui BSE, masyarakat luas yang memiliki fasilisitas internet dapat mengunduh dan membaca buku-buku teks, mulai jenjang SD hingga SMU/SMK, secara gratis. Bahkan, mereka yang memiliki naluri bisnis, bisa memanfaatkan fasilitas tersebut jadi memiliki nilai jual.
Untuk memberi solusi agar sarana dan prasarana pendidikan di Banyuwangi lebih baik dengan pengadaan buku pelajaran yang murah maka penulis mengharapkan saran masukan yang positif bagi pemerhati masalah pendidikan di Banyuwangi.
|
This entry was posted on 23.22 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: